Sabtu, 29 Januari 2022

Bubur Diaduk atau Bubur Tidak Diaduk

Sumber : warungkhasbatu.com


 Pagi hari emang paling enak itu sarapan dengan bubur apalagi ditemani bersama dengan teman-teman yang selalu menghibur. Bahkan sampe-sampe gue menjadi member premium JKT48 eh member pelanggan setia tukang bubur kang Udin dekat rumah gue.

Biasanya kang Udin mulai menjajakan bubur ayamnya pukul 6.15 lebih 25 detik gak kurang gak lebih. Pada jam itu pun gue selalu memesan bubur ayam favorit gue dengan ditemani teh hangat.

Hari ini gue sengaja mengajak Wanto sahabat terdekat gue sejak kecil. Ia belum pernah merasakan kelezatan bubur ayam kang Udin sebelumnya.
 

"kang, biasa ya kali ini 2, tahu kan?", kataku penuh semangat 
 

"Oh mas Adi, siap mas bubur ayam porsi komplit jerit, telur rebusnya dipotong setengah lingkaran ditambah dengan bawang goreng premium serta kerupuknya 10 biji gak kurang gak lebih kan?", jawab kang Udin hafal.
 

"Yang satunya ekstra sambal yang kang", ucap Wanto si raja pedas. kemudian kang Udin mengacungkan jari jempol tanda bahwa ia telah siap meracik resep rahasia bubur ayamnya.

Singkat cerita bubur kami pun datang, didepan kami sudah terpampang nyata dua bubur ayam komplit jerit lengkap dengan logo ayam jago di bagian pinggir mangkoknya.
 

"Selamat makan!!!", kataku semangat menyantap bubur tersebut.

Ketika gue mulai makan bubur tersebut tiba-tiba....

*plaakkkk 

Wanto memukul tanganku tepat sebelum gue memakan bubur tersebut.

"Sstt.. kalo makan bubur itu diaduk dulu biar rasanya menyatu", kata Wanto sembari mengaduk bubur tersebut.

"Eh, Wanto dimana mana bubur itu langsung dimakan gak perlu diaduk, ribet amat", gue mulai emosi. 

"Loh, loh eh Adi gue kasih tahu ya kalo makan bubur itu diaduk karena semua bagian-bagian bubur dibuat satu kesatuan jadi harus diaduk agar rasanya menyatu, kocak!" , Wanto menjawab dengan nada tinggi.

"Aduh, eh lu gak ngehargain kang Udin yang udah capek-capek nyusun semua bahan-bahan biar terlihat rapi dan membangkitkan nafsu makan, Apaan tuh bubur tampilannya kok kayak makanan kucing" , kata Adi

"Eh, makan-makan aja yang penting mah rasa bukan tampilannya, Adi!!", Wanto mulai naik darah.

Seketika kang Udin yang mendengar pembicaraan tersebut langsung mengeluarkan buku saktinya. 

*brakk…. 

Sontak mengejutkan orang-orang yang sedang makan bubur di warung kang Udin. Kemudian kang Udin mulai menceritakan sejarah bubur ayam. berikut penjelasannya di bawah ini yuk, simak dengan baik-baik.

Sejarah Bubur Ayam

Nah, pada sejarahnya bubur ayam sudah ada sejak zaman masehi. Salah satu cerita yang paling populer yaitu kisah dokter Chun Yuyi yang sedang merawat Kaisar Qi lewat penyajian bubur untuknya.

Di kawasan Asia, bubur yang paling dikenal dunia asalnya dari China. Orang-orang Tiongkok ini menggunakan bubur sebagai obat dan makanan wajib bagi orang yang sedang sakit. 

Beda, dengan di Indonesia apapun penyakitnya teh anget solusinya.

Selain dijadikan sebagai obat, di negeri Tirai Bambu juga menggunakan bubur sebagai makanan pendamping untuk susu bayi. 

Seiring dengan perjalanan waktu, bubur mulai dijadikan opsi makanan sarapan di rumah-rumah di Tiongkok dan negara Asia lainnya. 

Lama kelamaan di Indonesia bubur juga mulai diterapkan sebagai makanan wajib ketika sarapan. Apalagi ketika sehabis olahraga, bubur emang paling top dah dijadikan menu sarapan. 

Di Indonesia sendiri bubur ayam terdiri dari berbagai varian seperti bubur ayam jakarta, bubur manado, bubur Bali dan masih banyak lagi bubur jenis lainnya.

Untuk bubur-bubur yang belum disebutkan mohon maap yee..

Alasan bubur ayam cocok dijadikan menu sarapan yaitu, karena bubur memiliki kalori yang lebih rendah daripada nasi putih. Jadi, selain enak bubur ayam juga menyehatkan untuk dikonsumsi. 

Mulai dari sini lah bubur ayam mulai jadi perdebatan apakah harus diaduk atau tidak diaduk. Lantas apa keunggulan dari bubur yang diaduk?

Mana saya tahu, baca aja dah penjelasan dibawah ini.

Keunggulan Bubur Diaduk

Buat tim bubur diaduk boleh nih gunakan beberapa pendapat dibawah ini untuk menyerang perlawanan tim bubur tidak diaduk.

Menurut faktanya bubur diaduk mempunyai rasa yang lebih merata dibanding bubur yang tidak diaduk. 

Mengapa demikian? karena bubur yang diaduk dapat menyatukan semua komponen bubur yang terpisah-pisah. 

Hal ini juga berkaitan dengan kesehatan bahwa bubur yang diaduk akan mudah dicerna oleh lambung. 

Selain baik untuk kesehatan bubur ayam yang diaduk lebih cocok untuk orang yang sakit karena mudah dicerna. 

Walaupun tampilannya seperti makanan bayi tapi soal rasa tim bubur diaduk boleh jadi juaranya, betul bukan?

Keunggulan Bubur Tidak Diaduk

Berikutnya, adalah tim bubur yang tidak diaduk yang unjuk gigi soal kelebihannya. Nah, baca baik-baik ya,
 

Menurut penelitian dari Oxford University, bubur ayam disajikan dengan cara ditata dengan rapi sedemikian rupa, agar terlihat rapi dan estetik. 

Nah, dengan presentasi makanan yang indah akan membuat mood atau nafsu makan seseorang naik. 

Hal ini menimbulkan Anda merasa senang dan sangat menikmati ketika makan bubur tersebut. 

Ada beberapa orang yang kurang nafsu makan apabila dari penampilan makanannya saja sudah hancur berantakan, seperti bubur yang diaduk. 

Pastinya dengan tampilan yang seperti makanan bayi tersebut akan menurunkan nafsu makan. Walaupun soal rasa kalah tetapi untuk soal penampilan tim bubur yang tidak diaduk juaranya dong, betul gak guys?

Gimana kalian sudah paham?

Wanto dan Adi hanya tertegun kagum mendengar penjelasan lengkap dari kang Udin. Hal itu menyentuh hati mereka. kemudian.. 

Wanto dan Adi memfoto bubur ayam tersebut lalu menguploadnya ke instagram mereka lengkap dengan #morningvibes dengan stiker matahari terbit di tengahnya. 

Kemudian mereka berdua mengaduk bubur tersebut dan mulai menikmati bersama-sama. 

“Hmmm…. ternyata bubur yang diaduk enak juga ya “, kata Adi mengalah.

“Bener juga kata lu sob, kalo bubur yang tidak diaduk akan meningkatkan nafsu makan”. kata Wanto menghargai Adi.

“Nah, gini kan jadi adem dan tenang kalo semuanya bisa saling menghargai”, kang Udin bijak.

Kesimpulannya yaitu, jika kalian kalau makan lebih suka melihat tampilannya yang rapi dan tertata pilihannya ke tim bubur tidak diaduk. Tapi sebaliknya jika kalian bodo amat soal tampilan yang penting enak berarti termasuk ke dalam ke tim bubur diaduk

*sluurppp…. (suara orang menyedot bubur ayam dengan sedotan)

“Hmmm.. enak sekali rasanya”, kata salah seorang pelanggan berkacamata.

Jadi, bubur itu diaduk, tidak diaduk atau disedot?