Rabu, 27 Januari 2021

Iseng iseng

 


Berawal dari kegabutan dan pukulan kata kata yang menyadarkanku "kalo gini terus kapan bisa maju?"

Akhirnya gue memutuskan untuk mengembangkan skill kelas kakap gue untuk menggores gores layar ponsel dan menciptakan sebuah karya.

Awalnya si iseng iseng buat produktuf aja.Bahkan sebelumnya pun gue mendapatkan tugas untuk memulai wirausaha dan harus dikumpulkan minggu depan. 

Dari awalnya gue bodo amat sama ni tugas jadi dapet secercah cahaya untuk menyelesaikan tugas ini.

Awalnya gue hanya menjawab pertanyaan

 " Jadi untuk tugas produktif bikin apa?"

Sambil gue send gambar hasil coretan anak TK "nih kak".

"Widii keren boleh dong bikinin"

Dengan hati yang ikhlas tulus gue coba bikin ...sambil koprol,kayang, minum kopi *slurrppphhhhh ahhh nikmad.Sampai akhirnya selesai,lalu gue send 

"nih kak"




"bayar berapa ni" kalimat yang mencerahkan otak gue yang udah usang,bagai mendapatkan Nasi Kotak ketika udah 3 hari gak makan.

Dan kebetulan saat itu ada nasi kotak apakah ini konspirasi Wahyuni????.Gue dapet ide buat nyelesain tugas dan bahkan gue gak nentuin harga sampai akhirnya rekening gue dapet transferan dari pelanggan ini.

Setelah mendapatkan cuan hasil iseng iseng ini,gue akhirnya semangat untuk coba coba jualin dan eehh ada pelanggan lagi dong.

Terkadang ketika kita mendapatkan cuan dari hasil / hobi yang kita sukai itu rasanya beda ketika anda bekerja dan mendapatkan gaji. Feelnya tu looo bikin.... Ahhh sudahlah.


Tapi apapun itu tetep minum kopi *slurrpphhh ahhhh nikmad



Kamis, 21 Januari 2021

Film


 

Oke,Set, Ready anddd.... written

Sebagai anak yang suka masak,main bola,nulis,editing,dan banyak keinginan nya tentunya gak lengkap kalo ga bisa mencapai salah satunya.Kali ini aku akan bahas point menulis. Yaa,cita cita yang tiba-tiba timbul akibat salah satu konten kreator yang bermetamorfosis menjadi sutradara sekaligus penulis film yang awal mulanya dimulai dari menulis.Siapakah diaaa?.... Nantikan jawabannya setelah yang satu ini

*iklan bentar aku minum

RAditya Dika orangnya hehe.Dari beliau lah aku berfikiran untuk jadi penulis yang nantinya akan bermetamorfosis menjadi Sutradara dan menjadikan Raditya Dika sebagai pemeran sampingan.Bicara masalah sutradara tentu tidak jauh dari topik yang bernama film.

Film film karya dari Ernest Prakasa contohnya dari kisah nya yang Ngenest sampe bisa punya toko, walaupun ia iri terhadap toko sebelah sehingga ia Cek Toko Sebelah untuk bongkar rahasia suksesnya namun ternyata Susah Sinyal hingga bertemu Mily dan Mamet yang kisah hidupnya juga Imperfect.

*azek keren kan walaupun tidak bermutu

Film film karya Raditya Dika juga keren karena alurnya susah ditebak seperti film Hangout.Saya sangat suka dengan karya mereka.Tapi dengan munculnya film film berbahasa Jawa yang di populerkan oleh Yowisben aku jadi tertarik untuk mengembangkan film berbahasa daerah.Seperti Bayu Skak yang mampu mengubah mindset orang bahwa bahasa daerah itu gak kampungan.Jokes jokes Jawa timuran yang frontal mampu memecahkan tawa penonton.

  Kini yang terbaru karya terakhir The Godfather of Brokenheart Pakde Didi Kempot yang berjudul Sobat Ambyar sudah mulai tayang di Netflix.Ayo podo rame rame nonton cerita seorang sadboy yang ditinggal nikah pacarnya dengan dibalut lagu kenangan almarhum pakde Didi Kempot akan membuat hari anda semakin Ambyarrr.. Yok tunggu apalagi mari apresiasi karya film berbahasa daerah dengan menonton Sobat Ambyar di Netflix.

Sekian Terimakasih

*selamat bagi kalian yang telah membaca hingga akhirnya dan bagi kalian yang terkena marketing saya selamat anda tertipu

Cut

Minggu, 17 Januari 2021

Childhood Friend




          

       Untuk pertama kalinya saya nge-blog lagi di tahun 2021 ini.Mungkin beberapa dari kalian ada yang rindu tulisan absurd saya, kali ini bakal hadir lagi di konohagakure yeeahh.Untuk beberapa dari kalian yang masih baru tahu saya adalah manusia yang nomaden.

 

       Apa tuh bang Nomaden? yaelah ni aye kasih tahu Nomaden adalah berbagai komunitas masyarakat yang memilih hidup berpindah-pindah dari suatu tempat ke tempat lain di padang pasir atau daerah bermusim dingin, daripada menetap di suatu tempat (Sumber : Wikipedia).Singkatnya saya ga pernah menetap disuatu tempat sejak lulus SMK.

 

       Kenapa saya bisa menggembala? Jawabnya adalah... karena pekerjaan saya sebagai tukang Wi-Fi membuat saya harus menggembala ke kota kota.Coba bayangin manusia mager seperti saya harus menggembala? mana mungkin huft mager.Terlintas di pikiran saya ketika itu karena hidup hanya sekali buat apa dihabiskan dengan bersama monster yang bernama mager.

   Semarang,Wonigiri,Yogyakarta,Kulonprogo,Pontianak,Klaten dari kota ke kota menggembala bak si bolang.Menurut saya menggembala itu seru,kita jadi tahu tradisi dari masing-masing daerah.Dan perjalanan dari penggembalaan ini membuka mata dan hati saya tentang luasnya Indonesia,beragam budaya,adat dari masing-masing daerah dan membuat saya makin cinta dengan Indonesia #CieeNasionalis.

 

    Menjadi dewasa itu berat tapi waktu terus berjalan,Memang perih tapi tak ada jalan lain menuju sukses tanpa kerja keras.Sejenak malam ini aku membuka foto-foto masa kecil ketika hanya memikirkan besok mau main apa? tanpa harus memikirkan nanti mau jadi apa.Bermain petak umpet tiap malam minggu,bermain bola plastik hingga maghrib bersama teman - teman masa kecil.Kadang pernah marah,musuhan tapi mereka sudah seperti keluarga,meski mereka kini sudah dewasa tapi keakraban mereka masih terjaga.Aku hanya bisa mengabari melalui grup WhatsApp jarang bertemu.

 

    Terakhir kali tahun baru aku bertemu,meski hanya bakar bakar sederhana bagiku bertemu mereka adalah healing tersendiri.Hati menjadi sejuk,sekilas menyingkirkan masalah yang ada di kepala.Kini aku menggembala lagi dan aku ingin Pulang menemui mereka Childhood Friend like Family.





Senin, 11 Januari 2021

Cerita Di Kalimantan Part 2

   


    Matahari cerah menerpa langit Kalimantan dan seketika mataku terbuka aku masih melihat sekelilingku adalah hutan.Dimana aku ini apakah aku sedang mimpi?atau aku benar-benar adalah seorang Shinobi yang sedang menjalankan misi?.

*tok tok tok 

"bang,nah kue buat sarapan", suara anak dibalik pintu luar.Ketika ku buka pintu aku hanya bisa mengatakan "terimakasih bang,eh ni dimana ya?"aku memberanikan bertanya.

"haa ni di Jeruju Besar,Kalimantan bang", jawab anak itu.


Aku tersadar bahwa aku berada di Kalimantan.Hari itu aku mulai berkenalan dengan anak anak disana.Dan keesokan harinya aku mulai mengerjakan tugasku untuk memasang Internet disana karena

.... Wooyyy susah banget sinyal disini buset kenapa pada bisa betah yak.


   Satu persatu ku kerjakan dan aku mulai beradaptasi dengan lingkungan disana, berikut ini adalah contoh contoh eeiiit ko malah jadi ..ah sudahlah.Seperti kalo dirumah orang di sediakan makanan harus dimakan walaupun sedikit,bagi masyarakat Melayu cara tersebut merupakan bentuk menghargai terhadap orang yang menghidangkan dan apabila tidak dimakan bisa jadi anda tidak boleh kerumah tersebut lagi.Kedua, sungai/parit menjadi sumber utama bagi masyarakat Kalimantan untuk mandi,mencuci dan lain sebagainya maka tak heran jika banyak orang Kalimantan mandi dan beraktivitas di sungai.

    Ketiga,Bukan hanya masyarakat Jawa di Kalimantan pun mereka makan menggunakan tangan ( bukan semuanya but mostly),jadi ketika makan mereka hanya menyediakan piring dan konyong(air kobokan) unik bukan?. Keempat, rasa asam menjadi ciri khas makanan Melayu maka tak heran jika mereka banyak menyediakan jeruk limau,sambal nanas,sambal mangga.


   Oiya ada satu pengalaman menarik ketika saya mengerjakan tugas di Kecamatan Rasau Jaya.Mayoritas masyarakat disana justru berbahasa Jawa.Menurut survey yang saya lakukan ternyata mereka merupakan warga Jawa yang transmigrasi pada tahun sekitar 70an ketika itu.Dan anda tau berapa waktu tempuh dari desa Jeruju besar sampai Rasau Jaya? Ya benar 4 jam wuaaaah pegel jiwaa.

   Setelah hampir 2 bulan akhirnya tugasku selesai dan aku belajar banyak adat dan bahasa dari masyarakat Melayu,Bugis,Sambas hingga kebiasaan disini yang selalu bangun pagi untuk mengerjakan pekerjaan,tiap malam kumpul dirumah Datuk Bu Kades untuk makan bersama, ini menjadi pengalaman berharga yang tak pernah kudapatkan semasa sekolah.



Terimakasih anda merupakan orang orang terpilih yang mampu membaca hingga akhir kalimat ini titik.

Jumat, 08 Januari 2021

Cerita Di Kalimantan Part 1

 


 Jadi... Pada kesempatan itu aku dapat pengalaman yang sebelumnya belum pernah aku dapatkan.Satu misi Shinobi kelas S,Dan untuk pertama kalinya saya naik pesawat.Mungkin bagi beberapa orang biasa saja tapi bagiku... ah sudahlah.

    Hari itu tiba, misi ku dimulai ketika matahari belum menampakkan wujudnya di muka bumi aku "OTeWe".Di bandara gue bingung harus berbuat apa.Namun dengan petunjuk dari hokage gue bisa melewati itu.Dann perasaan pertama naik pesawat adalah tegang,gue takut kalo tiba-tiba pesawatnya jatuh ke laut atau menabrak karang... Eitt tunggu emang pesawat bisa nabrak karang?bukannya itu.... ahh sudahlah.Namun rasa kekhawatiran ku hilang ketika

" Kak dipakai sabuk pengaman nya ya",ucap mbak mbak pramugari... Seketika gue langsung terpesona melihat indah wajahnya tak lama kemudian gue tertidur.

  Sesampainya di Bandara Soekarno-Hatta gue membeli beberapa Snack ringan untuk menunggu jadwal tiket penerbangan selanjutnya menuju Pontianak,yaa walaupun harganya selangit tapi aku rela daripada perut kelaparan.Setelah lanjut dan akhirnya sampai di Bandara Soepadio Pontianak gue dijemput oleh seorang pria yang ternyata adalah suami dari Bu kades.

"Abang yang dari WiFi Jogja ke?"

"Ee... Iyaa" aku terheran.