Bel istirahatkan berbunyi,aku dan Cindy bergegas menuju ke dapur cinta tempat dimana aku mendapatkan hati cowo cowo se sekolahan.
" Ceu !!!, biasa yak.Inget gak?" kataku memesan makanan.
"Siap neng.Ya inget atuh,Mie goreng pake ekstra baso,telurnya dadar, pedes tanpa kecap tambah ekstra bawang goreng kerupuknya diremuk kan?" kata Ceu Edoh yang sudah hafal dengan pesananku sejak kelas 1 SMA.Memang mie goreng Ceu Edoh emang paling enak se jagad raya bahkan masakan mama kalah, sampai sampai aku rela membayar berapapun kalo ada yang bisa ngalahin enaknya masakan Ceu Edoh.
Tak lama Dilan pun datang ke kantin.Aku memperhatikannya sambil makan mie goreng Ceu Edoh.
"Dih tatapannya biasa aja dong" kata Cindy.
"Dari semua cowo yang ada di sekolahan ini cuman si anak kulkas itu yang belum gue dapetin, penasaran gue" jawabku dengan pikiran yang penasaran pada Dilan.
"Ceu doain ya, yang ini susah banget" kataku minta doa pada Ceu Edoh.Biasanya doa ibu ibu manjur, apalagi ibu ibu kantin.Aku mulai mendekatinya.
"Idihhh, enak banget tuh" kataku pada Dilan.
Ia hanya menatapku dingin dan melanjutkan makan.Melihat responnya yang dingin aku diam, menunggunya selesai makan.
"Udah?.Kenalin gue Rachel Anastasia anak kedua dari dua bersaudara,ceriwis tapi manis.Lo tau gak gue tu..." Aku ceriwis padanya
"gak nanya"
belum selesai aku memperkenalkan diri Dilan memotong pembicaraanku
"dih judes amat,gue sumpahin lo jomblo seumur hidup!!!" gue kzel
"amin" jawab Dilan
Bel tanda masuk,Dilan meninggalkan kantin lalu balik ke kelas tanpa sepatah kata pun meninggalkan ku di kantin.
Aku makin penasaran dengan caranya berkomunikasi secara dingin.Aku tak menyerah.
Sepulang sekolah aku menunggu nya di parkiran,duduk di bangku motornya.
"Pulang bareng yak?" Kataku
"gak" jawab Dilan
"Judes mulu, coba aja dulu sekali.Ga punya temen loh nanti" aku mulai kesel
"yaudah,kemana rumahmu ?" Dilan pasrah
"udah jalan dulu tar aku tunjukkin" aku senang karena Dilan mau mengantarkan ku
Hari itu aku merasa senang karena sedikit demi sedikit aku berhasil melelehkan es di hatinya.Di sepanjang perjalanan aku bercerita banyak hal tetapi Dilan hanya diam saja.
"makasih yak, besok-besok nebeng lagi" kataku
"bayarlah enak aja !!" Dilan kesel dengan sikapku tadi
"Dih dih sante bos nih kembalianya ambil " aku membayarnya
"Eh tapi..." Dilan sebenernya gaenak karena jawabku dengan nada tinggi
Aku tak menghiraukan nya dan masuk ke rumah,misi pertama berhasil.
0 komentar:
Posting Komentar